Popular posts

Unknown On Minggu, 12 Mei 2013



Wah..... Stress Gue, Mikirin Ini Dan Itu, Aduh..duh, Apa kalian Tau? Stress Dalam Bahasa Gaulnya Itu G4L4U [Galau]

Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil. Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.

Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.
Faktor Lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika kelangsungan pekerjaan terancam maka seseorang mulai khawatir ekonomi akan memburuk.
Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres.  Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi

Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres.Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stress.
Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan  Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.

Faktor pribadi 

Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.

Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan.Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.


Stress sendiri dapat di bedakan menjadi dua kategori:

Eustress

yakni stress yang menyenangkan karena didapat setelah menerima pujian atau penghargaan. Misalnya, baru saja kita mendapat penghargaan sebagai mahasiswa atau karyawan teladan tahun ini, mendapat juara dalam berbagai kontes dan lain sebagainya. Maka setelah mendapat pujian tersebut saya yakin akan ada stress dalam hidup si penerima penghargaan tersebut. Stress dalam artian, bagaimana untuk tetap bisa mempertahankan apa yang sudah kita raih tersebut. Kalau tuntutan ini bisa dipenuhi tidak jadi masalah. Namun kalau tidak, maka stress yang akan muncul menggantikannya. Ini yang perlu di waspadai.

Distress

yaitu stress yang diakibatkan oleh kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan. Misalnya, ketika kita di PHK dari tempat kerja, mutasi, karena kematian, perceraian, beban kerja yang banyak dan lain sebagainya.

 




Ada beberapa efek strees yang dapat mempengaruhi performa kita:
  • Efek Subjektif: tidak sabar, agresif, frustasi, malu, murung, gugup dan menyendiri.
  • Efek Perilaku: mudah emosional, sering mendapatkan kecelakaan, perokok berat, makan berlebihan atau tidak mau makan sama sekali, Tidak Sabaran.
  • Efek Kognitif: tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu membuat keputusan, pelupa, sensitif terhadap kritikan dan suka menyangkal.
  • Efek fisik: tekanan darah, mulut menjadi kering, sesak napas, gatal-gatal.
  • Efek organisatoris: komunikasi antar personal yang lemah, kinerja menurun, membenci pekerjaan, absen kerja dan lain sebagainya.
Stress dalam kehidupan kita sehari-hari pasti tidak akan bisa dihindari. Tinggal bagaimana kita mengenali sumber-sumber munculnya stress dan selanjutnya bagimana cara-cara kita mengatasinya. Ada banyak cara untuk bisa mengatasi stress. Antara lain dengan berolahraga, meditasi, rileksasi, mengembangkan minat atau hobi, konsultasi, curhat dan lain sebagainya.


Cara Mengatasi Stress:

Pertama, usahakanlah agar Anda tidak mengandalkan/Menanggung Semuannta Pada diri sendiri.

Sudah natural kita untuk bergantung pada diri sendiri. Bahkan orang yang percaya kepada Tuhan sekalipun masih sering bergantung kepada dirinya sendiri. Kita merasa yakin dapat melakukan
segala sesuatu dengan diri kita sendiri.
Kita pikir kita dapat mengatur hidup kita dan mencapai rencana-rencana kita tanpa pertolongan Tuhan. Kita lupa bahwa berhasil tidaknya rencana-rencana kita ada ditanganNya. Rencana-rencana sebaik apapun- hanya Tuhanlah yang menentukan hasil akhirnya.

Kedua, hindari sikap terlalu percaya diri (overconfidence)/Sombong.
Orang-orang yang punya otak yang encer, yang selalu juara di sekolah, punya IP rata-rata di atas 3.5 di kampus, punya pekerjaan dengan penghasilan besar, harta yang banyak, status sosial yang hebat di masa lalu- ini semua bisa memicu sikap terlalu percaya diri. Ini berbahaya.
Kita tidak selalu bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Sekalipun kita pintar, kaya, selalu sukses di masa lalu, kita bisa jatuh. Anda Atau Saya bisa gagal sebaik apapun usaha kita Sepintar Apapun Anda. Menghindari sikap terlalu percaya diri adalah salah satu teknik mencegah stress yang berlebihan ini.

Ketiga, buatlah sasaran yang realistis. Banyak orang membuat sasaran pribadi yang terlalu jauh tanpa memikirkan potensi dan fasilitas.
Memang Ada Pepatah Mengatakan Tuntutlah Ilmu Setinggi Mungkin Gantungkanlah Impianmu Setinggi Langit. Seringkali Kita Mengabaikan Akal sehat Kita Dan Seringkali Tidak Berpikir Logika. Perhitungan rasional disingkirkan. Bila Anda mempunyai kemampuan, bakat, dan keuangan yang baik, tetaplah menggunakan akal sehat untuk mencapai sasaran pribadi Anda. Benar kata sebuah nasihat,"Janganlah memikirkan melebihi dari apa yang sepatutmya kamu pikirkan."

Keempat, hindari membandingkan diri Anda dengan orang lain. 
Kita sering membandingkan diri kira dengan orang lain. Kita merasa lebih pintar atau lebih hebat dari orang lain, tapi pada faktanya orang lain lebih berhasil dari kita. Bisa juga kita merasa tidak pintar sehingga membuat kita menjadi minder. Singkirkanlah pikiran-pikiran seperti ini.

Jauhkan sikap membandingkan diri Anda dengan orang lain. Anda adalah Anda. Orang lain adalah orang lain. Di dunia ini hanya Anda seperti Anda; tidak ada duanya. Jalan hidup masing-masing tidak sama sekalipun pernah mengalami peristiwa yang sama: mengecap pendidikan di sekolah yang sama, kuliah di kampus yang sama, atau memiliki status sosial yang sama dan hal yang sama lainnya.

Bila orang lain lebih berhasil- itu tidak semata-mata karena ia lebih pintar atau lebih hebat dari Anda. Ada banyak faktor yang membuat orang kelihatan lebih berhasil dari yang lain. Yang jelas, peran Tuhan Yang Maha Esa tidak dapat diabaikan dari keberhasilan seseorang. Tidak membandingkan diri dengan orang lain akan mencegah stress berlebihan.

Kelima, terimalah bila sasaran Anda tidak tercapai dan lakukanlah sesuatu.
Bisa saja sasaran Anda tidak tercapai karena Anda kurang rajin, gigih, dan tekun Dan Kurang Bekerja Keras. Mungkin juga karena Anda kurang peka Dan Kurang Iman akan pimpinan Tuhan Yang Maha Esa atau karena keinginan Anda tidak sinkron dengan keinginan-Nya.
  Tidak semua rencana kita selalu disetujui oleh Tuhan. Rencana kita bisa berbeda dengan kehendakNya. Kita menghendaki ini dan itu, tetapi Tuhan berkehendak lain. Hanya dalam tangan-Nyalah berhasil tidaknya apa yang kita lakukan.

Keenam, sekalipun sulit, bersyukurlah bila Anda tidak mencapai hal yang Anda inginkan.

Selalu ada sesuatu hikmah dibalik setiap peristiwa. Kegagalanpun bisa menjadi pelajaran di masa-masa mendatang dan jadi berkat bagi orang lain. Setiap kegagalan selalu menyimpan hal yang baik. Ada misteri dibalik peristiwa.
  Ada yang tidak kita ketahui dibalik kegagalan yang terjadi dalam hidup kita. Jadi, bersyukurlah sekalipun Anda tidak mencapai sasaran hidup Anda.

Ketujuh, usahakanlah untuk berolah raga. Sisihkanlah waktu Anda untuk berolah raga.
Banyak yang memberi nasihat bahwa olah raga yang teratur akan mencegah stress yang berlebihan. Anda bisa berjalan-jalan, lari atau melakukan olah raga lainnya secara teratur.Contohnya: Mantan Presiden George Bush Jr selalu mengambil waktu untuk berlari untuk mengurangi stress.

Masalah Kesihatan Dan Penyakit-penyakit Yang Berpunca Dari Stress

Sakit jantung dan angin ahmar (stroke). Stress akan menambahkan asid lemak (fatty acids) di dalam darah dan bahan-bahan ini akhirnya akan bertukar menjadi lemak asli dan kolesterol yang akan menutupi saluran pembuluh darah. Stress juga akan meninggikan tekanan darah di samping memudahkan proses pembekuan darah. Semua ini merupakan perubahan-perubahan yang boleh menyebabkan serangan sakit jantung dan angin ahmar berlaku. (Health Education Associates, 1996; Stress and Heart Disease)

Insomnia atau susah tidur. Stress boleh menyebabkan masalah susah tidur dan susah tidur boleh menyebabkan stress, satu pusingan yang amat membinasakan. Di Amerika saja, jumlah mereka yang diserangi masalah ini menghampiri jumlah 36 hingga ke-62 juta orang. (Jeff Davidson, 1977; The Complete Idiot’s Guide To Managing Stress)

Kencing manis. Kesugulan dan tekanan hasil dari stress akan menambahkan kadar gula di dalam darah dan ini boleh membawa kepada penyakit kencing manis atau menerukkan keadaan pesakit yang telahpun mengidapnya. (Carol E. Watkins; Northern County Psychiatric Associates; 1998)

Gastrik dan ulser. Penyakit-penyakit pada sistem penghadaman seperti gastrik dan ulser juga mudah berlaku keatas seorang yang mengidap stress disebabkan oleh peningkatan pengeluaran asid ketika diserangi stress, terutamanya, jika ia menyebabkan kemurungan dan kemarahan yang bersangatan. (Ballieux, R.E., 1984; Breakdown in human adaptation to stress)
 infeksi atau jangkitan kuman. Tekanan atau stress juga akan menyebabkan pengeluaran bahan-bahan ‘catecholamines’ seperti ‘epinephrine’ dan ‘norepinephrine’ ke dalam darah. Bahan-bahan ini berperanan melemahkan sistem pertahanan badan dan ini sekaligus akan memudahkan kuman-kuman untuk menyerang dan menyebabkan penyakit-penyakit. (Stress and the Immune System by Hannah Koenker, 1994) Kajian juga telah menunjukkan bahawa keadaan stress akan meningkatkan peratus kemungkinan seseorang itu dijangkiti kuman di sekitar 74 ke-90% dan dijangkiti virus selsema di sekitar 27 ke-47%. Stress juga akan memudahkan virus yang tidak aktif menjadi aktif semula. (Brosschot, J.F., Benschop, R.J., Godaert, G.L.R., Olff, M., De Smet, M., Heijnen, C.J., Ballieux, R.E., 1994; Influence of life stress on immunological reactivity to mild psychological stress: Psychosomatic Medicine)

Asthma [Asma]. Ketika menghadapi stress, penyakit yang mengidap lelah akan mudah diserangi oleh penyakit ini disebabkan oleh sistem pertahanan badan yang menurun ketika itu, yang akan memudahkan reaksi-reaksi tertentu berlaku di dalam darah yang akhirnya menyebabkan lelah. (Elliott G.R., Eisdorfer C., 1982; Stress and Human Health)


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments